Prioitas Syuro, Cerminan Komitmenmu
Mahasiswa aktifis pastinya akrab
dengan istilah musyawarah, syuro, rapat, briefing dst. Syuro yang sering kita
sebut dengan “musyawarah” berasal dari kata sya-wa-ra dengan makna dasar
“mengeluarkan madu dari sarang lebah”. Secara lebih mudah, arti dari
syuro adalah: memilih mana baik seperti madu, dan meninggalkan yang jelek
(Wahyudi, 2010).
Benang merah dari makna syuro adalah
proses yang dilakukan oleh sekumpulan individu untuk menelaah kemashlahatan dan
kemudharatan dari suatu hal, yang nantinya hasil mufakat tersebut akan dijadikan sikap kolektif sekumpulan
individu tersebut.
Syuro memang erat kaitannya dengan
organisasi. Untuk bisa menjalankan visi
misi, para aktifis haruslah bergerak bersama. Menyatukan tekad, merumuskan tujuan
dan menyusun langkah –langkah yang akan
diambil. Karena hakikatnya, hasil syuro adalah kesepakatan dari diskusi untuk memecahkan masalah
organisasi, kendala yang dihadapi dan langkah ke depan yang relevan dengan
keadaan sekitar ditambah bagaimana organisasi akan bersikap, bertindak dan
berbirokrasi sesuai keadaan tersebut. Langkah-langkah ini akan dikemas dalam
sebuah rencana kerja supaya lebih well-prepared namun memungkinkan pula
untuk dieksekusi langsung.
Oleh sebab itu, hadirnya personil
syuro menjadi sangat penting dalam pengambilan keputusan ini. Absennya
salah satu personil saja, maka pemikiran dari individu tersebut tidak dapat
tercover dalam bingkai syuro. Padahal, tidak ada yang tahu bagaimana
cemerlangnya ide atau pendapat seseorang. Jika hal ini dibiarkan terus menerus,
akan berdampak pada banyak hal. Pertama, pasti ditemukan personil yang jumud
karena tiada pembagian pemikiran (penumpukan ‘things to think‘).
Kedua, rentan terhadap ketidaksetujuan atas hasil syuro akibatnya keluar
dari barisan. Ketiga, pengambilan keputusan yang tidak optimal dan
berpengaruh pada jalannya organisasi. Keempat merenggangnya ikatan ukhuwah internal organisasi tersebut.
Yang perlu digarisbawahi pula, hadir dalam syuro
merupakan sebuah bentuk komitmen dan konsistensi dari para kader dakwah
untuk keberlangsungannya. Pantaskah kita lalu bermain-main dengan tidak
memprioritaskan syuro dan cenderung kurang meluangkan waktu untuk syuro? Maka
buktikan komitmenmu. Ingat kembali apa yang kita ucapkan saat memutuskan untuk
bergabung dalam organisasi dakwah ini. Ingat bahwa organisasi tidak menuntut
apa-apa darimu. Hanya 2 kata. Yah hanya 2 kata itu. Komitmen dan Konsisten.by : Sri Hastuti
Prioitas Syuro, Cerminan Komitmenmu
Reviewed by Eksis Solusi FE UNNES
on
1:02 AM
Rating:
No comments